Langsung ke konten utama

"Q&A" Bersama Juri GSP 2017; Tips Menulis yang Baik dan Menarik apa ya?

Hai.. Hai…

     Wahh hari ini tanggal 13 November 2017 looh… dan itu artinya masa penjurian sudah hampir selesai. Kira-kira gimana ya hasil karya kakak-kakak yang sudah mengirimkan karyanya dan masuk ke daftar antri penjurian? Penasaran ya? Admin juga loh.. hahaha..

      Pada sesi kali ini, admin akan menceritakan tentang bagaimana proses penjurian. “Yuhuuuu…” :D Santai aja, di baca pelan-pelan, anggap saja kalian sedang baca cerita pendek di waktu senggang. Kalau waktu kalian belum senggang sebaiknya tutup dulu portal ini kemudian buka dan baca lagi saat sudah senggang. Karena semua yang dibahas pada artikel ini hanya cerita admin selama mengikuti proses penjurian, admin hanya ingin berbagi sedikit ilmu yang admin dapat dari para JURI kepada kakak-kakak yang baca artikel ini. Itu pun kalau ada yang baca, hahaha.

     Admin sempat baca nih judul-judul yang kakak-kakak kirimkan sebelumnya dan sudah admin Posting juga di artikel sebelumnya. Daftar tersebut dikirimkan oleh Ketua Panitia kepada admin secara langsung. Kesan pertama saat membaca daftar judul cerpen di atas kertas itu adalah WOW dan berkata pada ketua “wah.. judulnya galau banget yah, buat Baper”, eh.. ketua malah bilang “Jangan percaya sama judul, isinya bisa jadi diluar ekspektasi kamu”.

Dan ya, benar saja kata Ketua. Diluar Ekspektasi.

     Ketua DKR Kuta Selatan periode ini memang admin ketahui bahwa ia gemar menulis, seperti admin ini *nunjuk diri sendiri* tapi… jam terbang nya admin sama kakak ketua beda. Admin jam terbangnya pagi, ketua jam terbangnya malam kayak Kalong. Hahahaha bercanda, ketua lebih sering bergelut sama hal tulis menulis dibanding admin, itulah kenapa ia juga berada di salah satu kelompok pecinta sastra selain di organisasi kami. Kalau bahasa kerennya sih multiple ability gitu… Nih nih admin kasi tahu yaa,, cara menjilat ya begini hahahaha biar admin bisa diajarin nulis gratis, ya kak ya…. *Cium Ketua*.

     Nah.. sebenarnya bagaimana sih cara menulis yang bagus dan menarik itu? Admin sendiri juga punya keingintahuan yang sama seperti sebagian kakak-kakak yang baca artikel ini sekarang. Karena keingintahuan admin ini lah, admin minta ijin untuk ikut serta menyaksikan proses penjurian. Admin sampai sempat melakukan Q n A Session loh sama jurinya tadi siang. Berikut ini admin ceritakan secara tertulis, biar kakak-kakak rajin baca tidak Cuma nonton YouTube saja hahaha.

Admin   : Kak, Kakak ini juri GSP ya?
X            : Iya, pake nanya pula.
Admin   : Hahaha, basa basi kak.  Kita buat Q n A ya kak, boleh ya?
X            : Iya boleh, nanti tolong sebagai bayarannya beliin saya makan siang ya?
Admin   : Beres. Oke Kita Mulai.

***
Q: Bagaimana menurut kakak tentang karya yang sudah kakak baca dan nilai?
A: So far so good. Ide para peserta sudah tertuang semuanya keatas kertas, namun yah.. ada pula yang tidak maksimal mengeluarkan idenya, seperti ada yang menahan, entah karena berpikir bahwa karya yang sudah dikirim tidak bisa di lombakan lagi di event lain atau karena bingung bagaimana membahasakan dan menuliskan ide di otak mereka ke atas kertas, kemungkinan hal ini lah yang menahan dan menghambat mereka menuangkan ide mereka secara full ke dalam karya mereka. Sayang sekali ya… padahal konsep cerita dan ide dasarnya udah bagus banget dan kuat, namun dalam pengembangannya itu masih kurang maksimal. Ini saya bahasnya general ya, secara umum sih begitu. Tidak hanya pada event ini saja, tapi saat saya jadi juri di event sejenis lainnya juga sama.

Q: Jadi seharusnya bagaimana membuat agar ide yang para peserta miliki ini di tuangkan dengan maksimal dan dikembangan dengan baik?
A: Tidak ada cara khusus sebenarnya, tapi saya akan bagikan cara saya menuangkan ide saya ke atas kertas sebagai contoh dan refrensi saja. Saya biasanya melakukan Pre-writing dulu sebelum menulis sesuatu, dalam step ini saya mencari ide dan juga melakukan drafting sebelum menulis. Wah saya banyak pakai istilah Inggris ya dari tadi hahahaha, maaf. Oke lanjut.  Di dalam step ini saya biasanya membuat bagan terlebih dahulu untuk mengkonsep ide saya sebelum menuangkannya ke atas kertas menjadi sebuah karya. Hal ini lebih mudah bagi saya dan hal ini pula akan membuat isi dari karya saya nantinya tidak akan keluar dari jalur. Mungkin ada yang sering baca artikel atau karya sastra lainnya, terkadang sang penulis akan lupa dengan tema dan terhanyut dengan emosi dan alur dari apa yang ia buat, hal inilah yang paling berbahaya saat menulis. Kenal istilah bertele-tele, muter-muter kesana kemari kan? Yah, begitulah jadinya kalau tidak dikonsep dari awal mengenai apa yang akan ditulis. Selain teknik ini ada juga yang pakai panduan 5W+1H untuk mengkonsep ide. Intinya adalah.. mengkonsep ide dan selalu berpegang teguh pada topik yang akan dibahas adalah yang utama, sisanya seperti membuat 1 kalimat dengan kalimat yang lain saling mendukung topik itu hal setelah ide dan topik sudah ada.

Q: Wah.. Rumit juga ya. Pantas saja tidak banyak yang suka menulis, lalu kakak kenapa suka menulis?
A: Pertanyaan kenapa saya suka menulis jawabannya sama kayak ditanya kenapa suka makan ayam goreng. Ya suka aja. Ada sensasi tersendiri setelah menyelesaikan sebuah karya, sama seperti ada sensasi tersendiri setelah makan makanan favorit.

Q: Pertanyaan selanjutnya, ada masalah tidak saat proses penjurian?
A: Ada. Cukup banyak.

Q: Apa itu kak?
A: Kalau dari karya peserta, karya peserta beberapa ada yang isinya kurang sesuai dengan Tema. Saya jadi bingung sendiri, sebenarnya pihak panitia yang tidak mencantumkan atau peserta yang tidak baca? Atau sebenarnya peserta tahu, hanya lupa karena keasikan nulis dan terbawa emosi serta alur cerita. Tidak hanya cerpen, esai pun begitu. Saya jadi bingung, dan selalu bertanya kepada Ketua Panitia berkali-kali mengenai hal yang sama. Hayooo… kamu jangan-jangan yang nggak memberi info.

Q: Eh.. loh… sudah dong kak. Kalau belum saya bisa di amuk Ketua. Ada kesulitan lain kak?
A: Ada sih… hanya mengenai Huruf Kapital. Banyak sekali saya menemukan huruf capital yang digunakan tidak sesuai dengan yang seharusnya, ini fatal sekali untuk di kirim ke perlombaan menulis. Sepertinya banyak peserta yang tidak melakukan proses akhir dalam menulis yaitu Editing dan Revising. Kalau di penerbit proses akhir ini biasanya memang dilakukan oleh Editor tapi kalau di perlombaan menulis semua peran harus diambil oleh penulis itu sendiri. Jadi saya sarankan untuk membaca kembali apa yang sudah dibuat dan di periksa kembali jika ada kesalahan yang ditemukan, lumayan lohh itu pengurangan poinnya. Istilah asing juga seharusnya di cetak miring. Kalau karyanya bahasa Indonesia maka yang selain bahasa Indonesia harus dicetak miring, bahasa daerah, bahasa ilmiah, bahasa asing itu dicetak miring. Sama halnya kalau karyanya bahasa Inggris, yang selain bahasa Inggris juga dicetak miring. Ini bisa dijadikan pengalaman bagi calon-calon penulis masa depan. Masalah pengutipan kata/kalimat/frasa dari internet atau buku juga harus diperhatikan, agar tidak dicap menjiplak, maka harus jelas pengutipannya dari siapa, diambil darimana, tahun berapa, hal-hal ini juga penting dalam esai kalau mengutip milik orang lain. Jadi saran saya berhati-hatilah memasukkan nilai angka, bahkan kalau bisa jangan disebutkan kalau tidak ada buktinya. Wah kalau dibahas mengenai cara menulis yang baik dan menarik itu nggak bisa loh kalau hanya 1 sesi begini hahahaha. Saya hanya menyebutkan beberapa dasar-dasarnya saja. Itu versi saya, kalau versi kakak-kakak penulis lainnya mungkin berbeda.

Q: wah.. berarti saya juga banyak salah ya dalam menulis hahaha, nah sekarang saya tahu nih beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan dalam menulis. Bagaimana kak? Ada pesan-pesan lainnya mungkin?
A: Pesan ya? Tetaplah berkarya, jangan pernah takut untuk jatuh, karena bagi saya kalau tidak pernah jatuh kita tidak akan pernah tahu rasanya sakit, tanpa rasa sakit kita takkan tahu bagaimana rasanya sedih, tanpa sedihpun kita takkan tahu apa itu bahagia. Terima kasih juga kepada DKR Kuta Selatan yang sudah mengadakan kegiatan sederhana ini dan sudah memberikan kesempatan saya untuk menjadi juri kegiatan ini, saya mewakili juri lainnya mengucapkan terima kasih. Kami kerja ikhlas, karena kami juga lahir dari organisasi seperti ini. Jangan pernah menilai dari hasilnya tapi maknai prosesnya.
***

    Seru ya… duh kalau diinget-inget lagi kata-kata nya kakak juri ‘ngena’ banget ya. Admin kayaknya harus lebih banyak belajar lagi deh untuk menulis yang baik dan menarik itu. Kakak juri bilang “ Jangan pernah menilai dari hasilnya tapi maknai prosesnya” duhh bener banget itu, mencari pasangan aja pake proses kok hahaha. Kakak juri sempat bilang juga nih, kalau karya yang di periksa banyak yang ide dasarnya itu bagus banget, hanya kurang dikembangin lebih dalam aja. Kalau menurut admin sih ya, pemilihan kata juga perlu banget nih dipahami, agar bahasa yang digunakan dapat menyampaikan informasi dengan jelas kepada pembaca. Percuma dong kalau penulisnya aja yang ngerti tapi pembacanya nggak ngerti hahaha.

      Nah kakak-kakak semua, admin harap kakak-kakak dapat mengambil hal positif yang terkandung dalam pembahasan kali ini, jangan jadikan komentar-komentar itu sebagai hal untuk menjatuhkan namun sebagai langkah awal untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Yang negatif-negatif jangan diambil hati, buang aja kelaut hahaha. Admin sendiri juga kemampuan menulisnya mungkin tidak sebanding dengan kakak-kakak yang percaya diri mengirimkan karyanya kepada pihak kami. Rasa percaya diri admin belum sampai sana loh, jadi kakak-kakak harus bangga dengan keputusannya.

Cukup sekian pembahasan mengenai penjurian, sampai nanti di artikel berikutnya.

Salam Sahabat Pena

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DKR (Dewan Kerja Ranting) Kuta Selatan

Dewan Kerja Ranting dalam Gerakan Pramuka merupakan sebuah organisasi yang menjadi perpanjangan tangan dari Gerakan Pramuka Kwartir Ranting atau dalam hal ini organisasi pemuda di tingkat Kecamatan. Dewan Kerja Ranting (DKR) beranggotakan para Pramuka Penegak dan Pandega yang aktif di gugus depan dan yang menjadi kepercayaan para Andalan. Dewan Kerja Ranting Kuta Selatan beranggotakan para Pramuka Penegak dan Pandega yang berdomisili di Kecamatan Kuta Selatan, Badung-Bali. Pada tahun 2017 ini Dewan Kerja Ranting Kuta Selatan ingin membuat sebuah kegiatan baru yang memanfaatkan kegiatan berbasis internet dan teknologi, karena para pengurus berpendapat bahwa Kegiatan Kepramukaan tidak hanya dilapangan saja namun juga bisa melalui dunia maya. Dengan berpegang teguh bahwa internet dan teknologi seharusnya bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang positif kaitannya maka DKR Kuta Selatan merencanakan sebuah kegiatan baru yang berhubungan dengan kegiatan di dunia maya. Apa itu? Selanjutnya aka...

Gerakan Seribu Pena Pramuka 2017

Minat menulis masyarakat kini tidak seperti dahulu, masyarakat kini lebih sering mengunggah pengalaman dan kegiatannya melalui media sosial. Dewan Kerja Ranting Kuta Selatan memiliki keinginan besar untuk membangkitkan kembali minat menulis masyarakat dalam mengutarakan ide, gagasan maupun aspirasi mereka dalam bentuk sebuah karya/ tulisan. Diharapkan nantinya, tulisan yang dibuat akan mempengaruhi pola pikir masyarakat menjadi lebih positif dan mengajak masyarakat untuk tetap teguh memegang jiwa patriotisme dalam menjunjung tinggi dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila dan landasan hukumnya, UUD 1945. Dewan Kerja Ranting Kuta Selatan membuat sebuah kegiatan perlombaan yang diberi nama “GERAKAN SERIBU PENA PRAMUKA 2017”. Lomba yang di selenggarakan tentu saja lomba menulis. Lomba pada kegiatan ini memiliki dua kategori lomba yaitu Lomba Menulis Esai  dan juga Lomba Menulis Cerpen . Berikut ini akan dijelaskan persyaratan peserta dan ketentuan penulisan karya: Esai a. ...